Kisah Raden Jayasena

 
Jayasena

 
 Raden Jayasena, merupakan tokoh yang di ciptakan oleh pujangga kenamaan dari jawa, Raden Jayasena adalah putra dari Antasena dan Dewi Janakawati putri Arjuna. postur tubuhnya mirip dengan kakeknya Arjuna, sementara wajahnya mirip bapaknya yaitu Antasena.

Dia di besarkan dan di asuh oleh ibunya di Istana Sapta baruna, Raden Jayasena mempunyai kulit sisik udang yang membuatnya kebal terhadap senjata apapun, dan itu merupakan warisan dari sangayah (faktor genetik).

Raden Jayasena tidak ikut berperang dalam Kurusetra karena ia masih kecil, setelah kematian ayahnya dan perang baratayuda berakhir dia di tunjuk oleh Yudhistira untuk menjadi adipati di daerah Magadha.

Raden Jayasena mewarisi senjata pusaka Cupu Tirta Amerta dari ayahnya dan bisa menyelam di laut, dia juga mewarisi kecerdasan dan kebijaksanan dari ayah maka itulah dia di tunjuk untuk mempimpin di Magadha.

Oleh Raden panca kusuma Raden jayasena di pindah tugakan di daerah Sapta baruna sebagai snopati Laut Amartapura, ini terjadi di Era Madya. Saat terjadi pemberontakan yang di komandani oleh Kertiwindhu, Raden Jayasena lah yang sanggup menumpas pemberontakan tersebut.

Raden Jayasena beserta pasukan laut Amartapura (AL/Marinir) di beri tugas untuk merebut Pelabuhan Plasajenaryang di kuasai oleh pemberontak yang di pimpin Antisura putri dari patih sengkuni, (pelabuhan Plasajenar berada di utara Yawastina).

Dalam Operasi yang di pimpin Raden Jayasena tersebut pemimpin pemberontak yaitu Antisura tewas tenggelam saat berusaha melarikan diri dari sergapan Raden Jayasena yang berusaha menangkap Antisura hidup-hidup.

Setelah kematian Antisura dan kertiwindhu, pemberontakan berangsur-angsur mulai padam dan menghilang. Untuk menjaga daerah Plasajenar dan yawastina Raden Jayasena menunjuk Liman Sembada anak dari Arya Udawa dan dewi Antiwati sebagai Adipati dan membuat Pangkalan militer laut.

Raden Jayasena juga menambah armada laut Hastinapura yang kepemimpinannya di serahkan pada Raden Sangasanga. Raden Jayasena Wafat di usia lanjut ketika masa Madya akhir, dan tidak di ketahi siapa keturunannya.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form