Sundang - Seni beladiri Majapahit


Sundang majapahit


  Sundang atau jg disebut Kali Makapahit adalah Seni ilmu bela diri pd masa Majapahit, yg hanya di pelajari oleh prajurit/ pasukan elit Majapahit. Ilmu bela diri ini mengkombinasikan tehnik pertarungan, dimana seorang prajurit bisa menggunakan tehnik patahan, dan dikombinasikan dg senjata pedang dan keris. 

Sundang pertama kali diperkenalkan oleh Mahisa Anabrang, seorang perwira/ panglima Armada laut Kerajaan Singhasari. Saat Singhasari runtuh dia mengabdi pd Raden Wijaya di bawah panji" Majapahit. 

Sundang awalnya adalah gabungan seni bela diri militer Singhasari dan Dharmasraya. Kemudian di aplikasikan dg sokongan dua senjata tajam berupa pedang di tangan Kiri, yg disebut Sundang, dan Keris di tangan kanan yg di sebut Taji. 

Ada 5 unsur utama dlm seni bela diri Sundang Majapahit, yakni... 

1.Sundang Gunung - Di gunakan untuk kemampuan pertahanan. . 

2.Sundang Kali/ Sungai - Di gunakan untuk kemampuan penyerangan. 

3.Sundang Laut - Di gunakan untuk kemampuan penaklukan. 

4.Sundang Angin - Di gunakan untuk kemampuan penyusupan. 

5.Sundang Surya - Di gunakan untk kemampuan perlindungan ( Raja dan keluarganya ).


Sundang Majapahit


 Sepeninggal Kerajaan Majapahit runtuh, seni bela diri Sundang jg ikut tenggelam, nyaris punah. Hanya pasukan/ prajurit Kerajaan Dharmasraya yg masih menggunakanya. Dari Kerajaan Dharmasraya, Sundang Majapahit bisa berkembang dan menyebar ke kepulauan Riau, Bugis, Wajo, semenanjung Malaka, dan Kerajaan Sulu ( Filiphina). 

Di daerah" tersebut Sundang berkembang menurut ciri" & karakter daerah tersebut. Dharmasraya mengembangkan tehnik seni gerak patahan. Bugis menitik beratkan pada tehnik kuncian dan tikaman.

Kerajaan Sulu lebh menitik beratkan pada tehnik kecepatan reaksi. Sampai saat ini warisan seni bela diri Sundang masih lestari di Filiphina selatan dan masih menyanjung seni Sundang dg sebutan Kali Majapahit.....

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form