Kasada Upacara penyucian Alam

 Upacara Kasada atau Hari Raya Radya Kasada merupakan upacara penyucian alam yang dipersembahkan kepada Hyang Widhi /Tuhan dan juga kehadapan para Leluhur. 

Upacara Kasada berasal dari daerah Gunung Bromo, Ngadisari, Jawa Timur. Pelaksanaanya dilakukan oleh Suku Tengger yang menganut agama Hindu. Upacara ini rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Tepatnya berlokasi di Pura Luhur Poten di lereng Gunung Bromo.

Upacara Kasada dilaksanakan antara hari ke-14,15 dan 16 pada bulan 10 penanggalan jawa, atau biasa disebut Bulan Kasada. Lebih tepatnya lagi,  saat bulan purnama muncul. 








Untuk waktu pelaksanaan Kasada dimulai dari tengah malam hingga menjelang dini hari. 

Selama Proses Upacara Kasada dilakukan di tiga tempat penting yaitu :

Tempat pertama untuk mengawali kegiatan upacara Kasada adalah rumah dukun adat. Di rumah tersebut, orang yang disebut sebagai dukun adat atau dukun pandita melakukan semeninga. Semeninga sendiri adalah persiapan bahwa upacara sudah siap untuk dilaksanakan.

Tempat Kedua, adalah Poten yaitu lautan padang pasir, disini berdiri Pura luhur poten sebagai tempat persembahayangan yang terdiri dari 3 mandala, yaitu:

Mandala Utama, tempat pemujaan persembahyangan dimana terdapat Padmasana yang berbentuk serupa dengan candi,

Mandala Madya, merupakan bagian tengah, tempat persiapan dan pengiring upacara, ditandai bangunan Kori Agung Candi Bentar, dan Bale Kentongan, dan,







Mandala Nista, sisi peralihan bagian luar menuju dalam poten, terdapat candi bentar

Tempat ke Tiga, adalah Kawah Gunung Bromo yang merupakan tempat kegiatan inti dari upacara Kasada, semua sarana dan sesaji di bawa naik ke puncak Bromo,  dan sesampainya di kawah, sesaji yang telah dibawa oleh masyarakat pada akhirnya dilemparkan ke kawah sebagai bentuk rasa syukur. 

Upacara Kasada selain sebagai upacara pemujaan juga sekaligus sebagai waktu penetapan seorang Dukun Pandita Baru untuk Masyarakat Tengger.

Banyak seni budaya yang di gelar dalam acara upacara Kasada Masyarakat Tengger yang masih kuat dalam memegang teguh ajaran Leluhurnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form