KISAH PERSELINGKUHAN ARJUNA DAN BANOWATI

Ajuna dan Banowati


Disuatu hari yang cerah Banowati meminta izin pada Duryudana untuk bersemedi pada sang hyang widi di sebuah "villa" keluarga kurawa di temani dengan dayang-dayang dan beberapa prajurit pilhan untuk mengantar permaisuri hastinapura. 

Arjuna dan Banowati


Dengan alasan semedi itulah Banowati bisa menemui pujaan hatinya Arjuna, di villa tersebut ksatria Pandawa dan Banowati Permaisuri Kerajaan Hastinapura bercinta.

“Cinta kita ternyata memnag indah ya Jun,.!”

“Tentu. Cinta ku adalah cinta yang tulus dan abadi”.

“Maksud kamu apa jun?” 

“Tidak perlu aku jelaskan. Kamu juga bisa merasakannya. Terasa kan?” “Iya jun. 

kamu sangat berbeda dengan Duryudana!”
 
“Itulah yang kumaksud dengan tulus dan abadi! Sudah berapa lamakah kita bercinta?”
 
“kan belum lama kamu datang jun”. 

“Maksudku sudah berapa tahun?” 

“O, sudah lama, sudah belasan tahun ya?” 

“Benarkan Jun, Sudah lama. Tapi mengapa kamu belum merasa bosan?”
 
“Kadang-kadang saya merasa bosan. Hidup ini kadang memang mmbosankan. Tapi kadang saya merasakan mendapatkan kekuatan baru bila bercinta dengan mu”.
 
“Tapi Jun, jangan terlalu banyak ngomong Marilah kita mulai bercumbuan”.
 
“Mari!” 

Arjuna dan Banowati lalu bercumbu lalu dilanjutkan dengan hubungan suami istri. siang terasa tidak begitu panas Villa tersebut memang lagi sepi hanya ada beberapa prajurit penjaga dan dayang-dayang namun sebelum Arjuna datang mereka sudah diusir pergi oleh Banowati.

“Mbok! Semua harus menyingkir jauh-jauh Villa ini harus dikosongkan dan dijaga, jangan sampai ada orang mendekat. Aku berniat untuk melakukan semedi. Menyatu dengan Sang Hyang Widi. Mengerti Mbok?” 

“Sendiko Gusti”. 

“Kalau aku belum keluar dari taman ini Apapun yang terjadi tak ada seorangpun yang boleh masuk kemari Mengerti Mbok?”
 
“Sendiko dawuh Gusti”. 

“Mbok, jangan lupa siapkan minuman dan cemilan”.


Baratayuda



“Sendiko Gusti”.
 
“Sekarang kamu boleh pergi”.
 
“Sendiko Gusti”. 

Di Villa siang itu sepi dan aman Banowati mendapatkan kenikmatan batin dari Arjuna jantung hatinya.

“Jun. Sudah berapa kali 'kita kuda-kudaan'?” 

“Kalau tidak salah enam”. 

“Mengapa tidak tujuh Jun?” 

“Kalau kamu mau lagi, ya nanti kutambah”. 

“Cukup Jun. Aku sudah mendapatkan sesuatu yang luar biasa”. 

“Kau hanya bisa merasakannya”. 

“Benar Jun. Aku pun bisa merasakan betapa nikmatnya dosa ini!” 

“Dosa? Jadi kau menganggap cinta kita ini sebagai sebuah dosa”. 

“Bukan sebagai dosa. Memang dosa Jun”. 

Arjuna terdiam Banowati memandangi rumputan rambutnya tergerai dimainkan angin mata Banowati berkaca-kaca tak lama kemudian dia menangis Arjuna buru-buru memeluknya Banowati lalu menyandarkan kepalanya ke dada Arjuna setelah tangis Banowati reda Arjuna berkata: 

“Tangis adalah bagian dari Cinta”.
 
“Bagian dari dosa”.
 
“Dosa juga bagian dari kehidupan Jadi sangat manusiawi”. 

“Aku sedang menyesali dosa-dosa itu Jun. Mengapa aku sudah mengkhianati Duryudana sampai belasan tahun. Sekedar untuk mendapatkan sebuah kenikmatan batin. Kurasa itu sangat kampungan Jun”. 

“Aku setuju. Aku mengerti”. 

“Kadang-kadang kita ini memang sangat Ndesit. Cobalah bayangkan Seluruh taman ini dikosongkan Dijaga Supaya kita bisa puas bercumbuan bahkan berhubungan intim”. 

“Mereka tahunya junjungannya sedang semedi menyatu dengan Hyang Widi”. 

“Itu lebih Ndesit lagi”. 

“Betul. Tapi akan lebih Ndesit lagi bila kau terus terang pada mereka”. 

“Yang kutakutkan jangan-jangan sebenarnya mereka semua tahu”. 

“Memang mereka tahu Itu pasti Tapi mau apa Anda adalah Permaisuri Kerajaan Hastinapura”.

 
“Ya. Betapa mahalnya sebuah kenikmatan batin” 




“Memang” 

“Bagaimana kalau kita mulai lagi Jun?”

Angin bertiup sepoi-sepoi, mataharipun mulai bergeser ke arah barat keringat membasahi wajah dan leher Banowati, dedaunan yang menguning pun mulai berjatuhan mengiringi jatuh peluh arjuna dan banowati.

Manis madu kehidupan pun mereka rengguk bersama dan menjelang sore Arjuna dan Banowati mulai merasa capek,

“Anda masih mau lagi Jun?” 

“Terserah situ”. 

“Jadi kamu belum puas jun?” 

“Manusia tidak pernah merasa puas dalam segala hal”. 

“Jawaban Raden terlalu ilmiah untuk urusan cinta”. 

“Ya, kadang-kadang aku memang tidak cukup puas dengan sekedar predikat ksatria, pemanah ulung, dan lain-lain itu. Kadang-kadang saya juga punya ambisi untuk jadi sesuatu yang aku sendiri tidk tahu".
 
"Gombal ya?” sambil mencubit Arjuna

“Ndesit kamu Jun!” 

“Benar. Hari sudah akan sore. Sebaiknya aku segera pergi”. 

“Hati-hati Jun. Jangan sampai kepergok prajurit penjaga”. 

“Jangan risaukan aku sayang. Arjuna sudah berpengalaman puluhan tahun dalam menghadapi prajurit penjaga. Permisi”. 

“Mari Jun. Ku antar sampai ujung tembok”. 

“Tidak usah”. 

“Baik lah Jun”. 

 Arjuna pergi Banowati sendirian dia lalu merapikan pakaian, rambut, dan tidak lupa minum jamu rapet dan singset lalu melangkah ke luar taman, di pintu taman itu Prajurit wanita menghaturkan sembah.

Banowati membalas dengan sedikit mengangkat telapak tangan lalu melaju ke keputren disana dayang-dayang sudah menunggu ketika junjungan mereka itu datang dan langsung masuk kamar dayang-dayang itu berbisik-bisik mendiskusikan junjungan mereka. 

“Habis semedi, wajah Gusti ratu berbinar-binar”. 

“Hyang Widi memang memberkatinya”. 

“Tapi Gusti Ratu capek sekali tampaknya”. 

“Ya, beliau langsung tidur”. 

“Itulah Ratu” 

“Beliau memang Ratu” 

“Permaisuri, Ya Permaisuri raja yang Agung” 

Banowati Permaisuri Kerajaan Hastinapura tertidur pulas dengan menyungging senyum udara berangsur dingin bersamaan dengan tenggelamnya Hyang Bagaskara.

7 Comments

  1. nikmatnya selingkuhin bini orang ,...wkwkwkwk...terus lesmana itu anak arjuna atau anaknya duryudana????

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih telah berkunjung,....lesmana belum pernah test DNA bosku hehhehe,jadi belum ketahuan siapa bapak biologisnya..bercanda dong.

      Delete
  2. Ini cerita Bener gak sih... masak ksatria hebat macam Arjuna selingkuhi bini orang

    ReplyDelete
  3. kisah ini tidak pernah di ceritakan dalam pewayangn,..karena ini mungkin aib bagi seorang ksatria tangguh macam arjuna,tapi arjuna dan banowati sudah berpacaran dari dulu seaktu muda sebelum banowati menikah dengan prabu duryudana.mungkin kisah ini ada benarnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kisah perselingkuhan janaka/arjuna dengan dewi banowati memang benar adanya kalau dalam sanggit pewayangan.
      Diceritakan arjuna berselingkuh dengan dewi banowati hingga melahirkan anak perempuan yang diberi nama endang pregiwati yang nantinya dipersaudarakan oleh arjuna dengan endang pregiwa yaitu anak dari dewi manuhara sekaligus istri arjuna juga di pertapan andong sumawi.

      Delete
  4. Replies
    1. Segmen mana Yang anda suka, perselingkuhan???

      Delete
Previous Post Next Post

Contact Form