Lahirnya Putra Mahkota Hastina pura : Lesmana Mandrakumara

 Setelah memadu cinta kasih yang terlarang akhirnya Banowati benar-benar hamil dan itu adalah bbenar benih dari Arjuna. Saat mendengar Banowati akan melahirkan, Raden Arjuna telah menyusup masuk ke dalam istana Kerajaan Hastina dan menemui Dewi Srutikanti. 

Saat itu Dewi Banuwati telah bangun dari pingsan dan bertanya bagaimana keadaan putrinya. Raden Arjuna menjawab bahwa sang putri kecil baik-baik saja, dan kini berada dalam asuhan istrinya yang bernama Endang Manuhara. Dewi Banuwati sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala bantuan Raden Arjuna.

Lesmana Mandrakumara
Lesmana Mandrakumara



Dewi Srutikanti berkata tidak perlu berterima kasih, karena bagaimanapun juga Raden Arjuna adalah ayah kandung si bayi. Raden Arjuna sudah berbuat, maka harus ikut bertanggung jawab. Demikianlah, sejak dulu Dewi Srutikanti memang tidak pernah suka kepada Raden Arjuna, sungguh berbeda dengan para wanita kebanyakan. 

Dewi Srutikanti lalu bertanya, siapa bayi laki-laki yang digendong Raden Arjuna sekarang. Raden Arjuna menjawab, bayi laki-laki ini adalah putra kandung Prabu Duryudana sendiri. Dahulu ketika hendak menikah, Dewi Banuwati mengajukan syarat agar Prabu Duryudana menyediakan seekor gajah putih dengan pawang wanita sebagai kendaraan pengantin. 

Prabu Duryudana berhasil mendapatkan Gajah Murdaningkung, tetapi syaratnya harus mau berhubungan badan lebih dulu dengan si pawang yang bernama Mirahdinebak. Demikianlah, bayi laki-laki ini adalah buah dari persetubuhan mereka. 

Dewi Banuwati menerima bayi laki-laki itu sambil menggerutu, bahwa Prabu Duryudana telah menuduhnya sudah tidak perawan saat menikah, padahal suaminya itu ternyata juga tidak perjaka saat menikah dengannya. Tiba-tiba terdengar suara ramai-ramai di luar. 

Ternyata rombongan Prabu Duryudana telah tiba di Kerajaan Hastina dan mendapat sambutan meriah atas kemenangannya mengalahkan Prabu Mandrajaya. Menyadari hal itu, Raden Arjuna segera mohon pamit untuk menghindar jangan sampai dirinya ketahuan masuk ke dalam kedaton. Dewi Banuwati merasa berat untuk melepas kepergian mantan kekasihnya itu.

Namun, Dewi Srutikanti dengan tegas mengatakan bahwa Raden Arjuna sudah berjanji untuk tidak lagi mengganggu rumah tangga Dewi Banuwati dan Prabu Duryudana. Janji tersebut harus dipegang teguh. Raden Arjuna menjawab dirinya tidak akan melanggar janji ini. 

Namun kelak, jika Prabu Duryudana sudah meninggal, maka ia akan datang untuk menjemput dan memboyong Dewi Banuwati. Usai berkata demikian, Raden Arjuna pun melesat pergi meninggalkan istana Kerajaan Hastina. Prabu Duryudana dan rombongan telah memasuki istana dan mereka pun disambut Dewi Banuwati dan Dewi Srutikanti. 

Prabu Duryudana langsung bertanya apakah Dewi Banuwati melahirkan bayi laki-laki atau perempuan. Dewi Banuwati menyerahkan bayi yang ia gendong untuk diperiksa sendiri oleh Prabu Duryudana. Prabu Duryudana pun menerima bayi itu dan alangkah bahagia dirinya setelah melihat kelamin si bayi ternyata laki-laki. 

Patih Sangkuni menanggapi dengan sinis agar Prabu Duryudana jangan buru-buru senang dulu. Bisa jadi Dewi Banuwati melahirkan bayi perempuan namun kemudian ditukar dengan bayi laki-laki anak orang lain. 

Mendengar itu, Dewi Banuwati segera mempersilakan Patih Sangkuni untuk melihat langsung, wajah bayi tersebut mirip siapa, apakah mirip Prabu Duryudana ataukah mirip orang lain? Patih Sangkuni maju dan memeriksa. Alangkah terkejut dirinya ternyata wajah si bayi memang sangat mirip dengan Prabu Duryudana. 

Kini ia tidak ragu lagi dan menyarankan agar Prabu Duryudana menerima bayi tersebut sebagai putra. Prabu Duryudana sangat bahagia setelah mendapat kepastian dari sang paman. Ia pun menggendong bayi tersebut dengan penuh kegembiraan. 

Ia juga meminta maaf karena selama ini telah mencurigai Dewi Banuwati. Mulai hari ini ia berjanji akan selalu sayang kepada istrinya itu dan bersumpah tidak akan menikah lagi untuk selamanya, juga tidak akan mengambil selir sama sekali.

Lesmana Mandrakumara
Lesmana Mandrakumara



Dewi Banuwati merasa sangat bahagia mendengarnya, dan ia pun menoleh kepada Dewi Srutikanti dengan pandangan penuh rasa terima kasih. Arya Wrekodara yang ikut dalam rombongan itu menyarankan agar Prabu Duryudana segera memberi nama putranya. 

Prabu Duryudana merasa bingung tidak tahu harus memberi nama apa karena selama ini ia yakin Dewi Banuwati pasti berselingkuh dan melahirkan anak perempuan. Untuk itu, ia menyerahkan kepada sang istri, terserah putra mereka akan diberi nama siapa. 

Dewi Banuwati pun berkata bahwa di zaman kuno ada seorang kesatria sakti bernama Raden Lesmana yang selalu melindungi Prabu Sri Rama. Kesatria ini sangat hebat dan juga seorang pemanah jitu. Bahkan, Prabu Sri Rama yang merupakan titisan Batara Wisnu pun merasa banyak berhutang budi kepadanya. 

Oleh sebab itu, Dewi Banuwati mengusulkan agar si bayi diberi nama Raden Lesmana saja. Prabu Duryudana merasa senang mendengarnya dan menerima nama tersebut sebagai nama putranya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form