Barbarika Putra Gatotkaca

 Dalam Baratayudha, Barbarika adalah Putra dari Gatotkaca dan Murvi, putri Muru Raja bangsa Yadawa. Dia ingin berperang di pihak Pandawa, bersama-sama Bima, kakek dari pihak ayahnya. 

Namun, dia terikat sumpah bahwa dia akan berperang di pihak yang kalah, yang menyebabkan akhirnya dia hanya menjadi saksi dari peperangan tanpa turun tangan bertempur. Dalam sebuah versi, dia diibaratkan sebagai tumbal bagi kejayaan Pandawa di Bharatayudha. 

Sebagai imbalannya dia didewakan sebagai anugrah dari Krisna. 

Dialog Barbarika dengan Krisna 

Sebelum Baratayudha dimulai, Krisna menanyakan pada setiap maharathi berapa hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perang sendirian. 

Bisma menjawab dia perlu 20 hari untuk menyelesaikan perang. Dorna menjawab 25 hari, Karna menjawab 24 hari, sedangkan Arjuna menjawab 28 hari. Ketika akhirnya bertanya pada Barbarika, dia menjawab hanya perlu satu jam saja untuk menyelesaikan perang. 

Krisna meminta bukti atas jawabannya itu,: "Jika kamu dapat mengikat semua daun pada pohon Suci Ara, saya percaya kamu dapat menyelesaikan perang dalam satu jam."

Barbarika
Barbarika

 Barbarika mengambil anak panah, kemudian menempelkannya di dahi sambil mengucapkan mantra yang dapat membuatnya berhasil menjawab tantangan Krisna. Sementara itu, Krisna memetik satu lembar daun dan menyembunyikannya di bawah kakinya. 

Barbarika menembakkan anak panah, yang kemudian anak panah itu memetik setiap lembar daun dari pohon itu. Kesaktian mantra Barbarika membuat anak panah itu dapat mencari daun yang disembunyikan Krisna. 

Anak panah berputar-putar di sekitar Krisna dan jatuh di telapak kakinya. Krisna sangat kagum akan kemampuan Barbarika dan memberkati dia sebagai Satria terhebat.Kemudian Krisna bertanya pada Barbarika, pihak mana yang akan dibelanya. Barbarika menceritakan bahwa dia sudah terikat janji akan membela pihak yang kalah. 

Krisna menjawab,: "Bila kamu bertempur, pihak yang menjadi lawanmu tentu saja akan kalah dengan kesaktianmu. Tapi kamu harus memilih pihak mana yang akan kamu bela." Barbarika kembali teringat akan janjinya, menyadari bahwa sebagai satria terhebat dia tidak mungkin ada di pihak yang kalah. 

Oleh karena itu, dia harus mengundurkan diri dari peperangan. Krisna akhirnya bertanya siapakah yang dia anggap sebagai guru. Barbarika menjawab bahwa Krisna-lah yang dia anggap sebagai guru. 

Krisna kemudian memintanya memberikan Gurudakshina (pemberian murid pada guru). Barbarika setuju untuk memberikan apa saja yang Krisna inginkan. Krisna berkata,:"Sesuai penawaranmu, aku meminta kepalamu."


Barbarika
Barbarika
 
 
Barbarika mematuhinya dan memotong kepalanya. Krisna sangat kagum akan pengorbanan Barbarika dan menyuruh Barbarika meminta sesuatu pada Krisna sebagai anugrah. Barbarika meminta untuk dapat menyaksikan Bharatayuda. 

Krisna mengabulkan permohonan itu, dan meletakkan kepala Barbarika pada sebatang bambu dan menempatkannya di atas bukit sehingga Barbarika dapat menyaksikan setiap kejadian dalam Bharatayudha. 

Pada akhir Bharatayudha, mereka yang masih hidup di pihak Pandawa berdebat tentang siapakah yang berperan dalam kemenangan itu. Karena tidak menemukan jawaban maka Krisna memutuskan untuk bertanya pada Barbarika yang telah menyaksikan semua kejadian perang itu. 

Mereka semua pergi ke tempat Barbarika berada dan bertanya tentang siapakah yang benar-benar memenangkan perang. Barbarika menjawab,: "Krisna, saya tidak melihat siapapun selain Krisna yang melakukannya. Setiap gerakan adalah Krisna. Setiap aksi adalah Krisna. Krisna yang telah melakukan semuanya."

4 Comments

Previous Post Next Post

Contact Form