Pertarungan Antareja vs Baladewa

Pertarungan Baladewa vs Antareja
Baladewa vs Antareja

 

 Dalam sebuah kisah bahwa sri kresna pernah berubah wujud menjadi lalat dan menyusup ke kahyangan, tempatnya para dewa. di sana dia berkeliling dan menemukan sebuah kitab yang bernama Jitabsara, di dalam kitab tersebut lah takdir para manusia di tulis. Termasuk juga takdir para ksatria dalam perang baratayuda.

Di dalam kitab tersebut krisna sangat tertarik membaca tentang kisah perang baratayuda, ksatria bertanding dengan ksataria lainya. para pejuang nan sakti dan digdaya. krisna membaca mulai hari pertama jalanya perang baratayuda , hari ke dua dan seterusnya.

Sampailah dia membaca di perang baratayuda hari ke 19, di situ tertulis bahwa ksatria yang akan bertanding adalah Antareja di pihak Pandawa dan Prabu baladewa di pihak kurawa. Peratungan Antareja Vs Baladewa jelas sangat menakjubkan, sangat dahsyat melebihi dahsyatnya pertarungan Karna melawan Arjuna yang terkenal dengan Karno Tanding.



Antareja
Antareja

Prabu baladewa adalah kakak kandung krisna dari kerajaan Dwarawati ksatria sakti, kuat, bahkan dalam suatu riwayat belum ada yang mampu menjatuhkan Baladewa, dia mempunyai Pusaka sakti Alugara dan Nenggala. 

Konon senjata neggala ini bisa menghancurkan gunung,membelah lautan dan menghancurkan matahari, Senjata yang belum pernah tampil di muka umum karena kedahsyatannya pusaka nenggala ini tidak pernah di keluarkan. dan satu lagi Baladewa adalah Murid dari bathara Brahma sang dewa api, kakek dari Wisanggeni.

Sementara Antareja putra sulung Werkudara, juga tak kalah saktinya dia adalah cucunya Bethara Antaboga sama seperti baladewa Antareja juga belum pernah kalah dalam duel, termasuk saat pertarungannya melawan gatotkaca. 

Antareja mempunyai Cincin sakti mustika bumi dia tidak akan mati jika masih menyentuh tanah, juga mempunyai Upas Anta, Ajian kwastraman(Ajian malih rupa) mampu amblas kedalam bumi dan semburan Naga Api.

Ksatria yang sama-sama sakti tanpa tanding ini bertemu di hari ke 19 perang baratayuda, dengan senjata alugaranya dia menyerang Antareja dengan gesit dan lincah Antareja menghindari serangan tersebut, mereka pun saling menyerang kadang sesekali Antareja amblas ke bumi menghindari serangan Alugoro nya baladewa. 

Bahkan dalam suatu serangan Alugoro tersebut menghantam tubuh antareja dan dia pun terpental jauh tapi ia langsung bangkit, baladewapun terheran-heran belum ada kstria yang sanggup menahan senjaata Alugara. Mungkin baladewa lupa bahwa Antareja mempunyai Kulit Napakawaca yang sanggup menahan senjata apapun termasuk Alugara.

 Antareja kembali menyerang Baladewa nengan semburan Api dari mulutnya, semburan api yang penuh bisa, Baladewa meloncat menghindar antareja terus menyerang tanpa ampun samapi baladewa kewalahan. 

Senjata alugaranya tak sanggup menahan dan melukai Antareja, dalam keadaan terjepit Baladewa mnegeluarkan senjata Nenggala, kemudian baladewa pun kembali menyerang Antareja tapi sang cucu Antaboga sanggup melayani seranagn baladewa dengan sangat cekatan layaknya sang Senopati perang.

Senjata nenggala yang sangat sakti itu menghancurkan apa saja yang mengenainya, tanah di sekitar arena pertarungan hancur berantakan. tapi itu belum sanggup menghentikan antareja, saking kesalnya dia pada antareja maka di hancurkan lah matahari hingga dunia menjadi gelap gulita, dalam keadaan seperti itu antareja langsung mengunakan ajian kawastraman di berubah menjadi seekor nyamuk. 

Walaupun keadaan gelap gulita antareja masih bisa melihat dengan jelas karena dia biasa berjalan di dalam tanah.

Baladewa
Baladewa


Sesaat kemudian Antareja hinggap di leher Baladewa dan telah di siapkan nya ajian Upasanta yang mematikan, saat antareja akan mengigit leher baladewa,......Krisna nemupahkan tinta di atas tulisan tersebut hingga tida jelas di baca lalu dia menhgapus tulisan tersebut. dan di tutuplah kitab Jitabsara itu lalu dia turun ke bumi, dan ....dia pun berpikir agar bisa menyelamatkan sang kakak Baladewa.

Maka dia pun mulai mecari cara untuk menyingkirkan Antareja, maka dia adakan lah tumbal kemenagan pandawa dan juga di pihak Kurawa, dan tentu yang di jadikan tumbal adalah para ksatria sakti dari kurawa juga pandawa. dari pihak pandawa yang terpilih adalah Antareja, Antasena dan Wisanggeni yang ketiganya adalah cucu para dewa ( Antareja cucu Dewa Antaboga, Antasena Cucu dewa baruna, Wisanggeni Cucu dewa Brahma). 

2 Comments

  1. Bagus sekali ceritanya aku belum pernah melihat pementasan wayang dengan lakon Antareja melawan Baladewa, tapi alangkah baiknya jika cerita lebih panjang Dan sebelum di publish tulisannya di cek dulu min,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas sarannya, akan saya cek penulisannya

      Delete
Previous Post Next Post

Contact Form