Asal Usul Suku Bali

 Suku Bali, dalam bahasa Bali disebut Anak Bali, Wong Bali, atau Krama Bali adalah suku yang menempati pulau Bali, yang mengguna kan bahasa Bali dan mengikuti budaya Bali.

Suku Bali


Selain itu juga terdapat di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah,  Lampung, Bengkulu dan daerah penempatan transmigrasi asal Bali lainnya.

Asal usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang migrasi : 

1. Migrasi pertama terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di  zaman prasejarah, 

2. Migrasi kedua selama masa  perkembangan agama Hindu-Buddha di Nusantara, 

3. Dan Migrasi ketiga ketika Majapahit runtuh pada abad ke-15, seiring dengan Islamisasi yang terjadi di pulau Jawa, sejumlah rakyat Majapahit memilih pindah ke Bali dan meles-tarikan kebudayaannya di Bali dengan sinkre tisme antara kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.

Suku Bali

Suku Bali


Masyarakat Bali terbagi menjadi dua yaitu Masyarakat Bali Aga (Bali Asli) dan Bali (sekarang), dimana adat istiadat dan tata cara kehidupan kedua masyarakat itupun berbeda sampai sekarang.

Masyarakat Bali secara umum di kenal seba gai masyarakat yang sangat religius dengan pondasi ajaran Hindu-Buddha (Syiwa Sidhan-ta). Mereka terkenal sangat piawai dalam seni. Seni tari, seni lukis, seni ukiran dan ke-senian seakan akan menjadi nafas kehidup-an masyarakat Bali.

Bagi masyarakat Bali seni adalah perwujudan Bhakti yang tulus iklas kepada Hyang Widhi (Tuhan). Mereka mewujudkan setiap bhakti nya dengan kreativitas yang terwujud dalam berbagai  bentuk seni.

Suku Bali

Wong Bali


Masyarakat Bali sangat mencintai kedamaian dan keharmonisan hidup. Harmonis dengan sesama dan juga alam. Kepercayaan Hindu-Buddha  yang mengajarkan tentang Hukum Karma (apa yang kau perbuat itulah yang akan kau nikmati) dan Tat Twam Asi (Kamu adalah saya) begitu mengakar kuat sehingga mereka menjadi pribadi yang santun dan ramah. 

Namun dalam kesantunannya mereka punya semangat "Puputan" yang berarti berjuang sampai titik darah terakhir, Bali terkenal sebagai pariwisata budaya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form